ruang lingkup biologi tentang pupuk kimia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Dan jugamanusia
bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu sumber daya
alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam tersebut yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan
dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu,
udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang
baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah,
kemrosotan ini tidak lain dan tidak bukan merupakan ulah manusia seperti
penggunaaan pupuk kimia yang sudah diluar kewajaran.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1Bagaimana dampak dari pemakaian pupuk
kimia/anorganik secara terus menerus?
1.2.2 Mengapa petani masih memakai pupuk
kimia?
1.2.3 Bagaimana cara mengatasi penggunakan
pupuk kimia yang berlebihan?
1.3 Tujuan
Pengamatan
setelah kita mengamati masalah yang dialami di sekitar kita, salah
satunya pengguanaan pupuk kimia yang berlebihan oleh beberapa petani kita dapat
mengetahui dampak alas an dan cara mengatasi penggunakan pupuk kimia yang
secara garis besar merugikan lingkungan abiotic kususnya tanah.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Bagaimana dampak dari pemakaian
pupuk kimia/anorganik secara terus menerus?
Pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100% pupuk
kimia. Selalu akan ada residua atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang
tertinggal di dalam tanah ini, bila terkena air akan mengikat tanah seperti
lem/semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (alias tidak
gembur lagi), dan keras.
Selain keras, tanah juga menjadi masam.
Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme
penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Beberapa binatang yang
menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu hidup di kawasan tersebut dan
kehilangan unsur alamiahnya. Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa
menyediakan makanan secara mandiri lagi, dan akhirnya menjadi sangat tergantung
pada pupuk tambahan, khususnya pupuk kimia.
2.2 Mengapa petani masih memakai
pupuk kimia?
1. Kondisi
ekonomi
Salah satu alasan kenapa para petani tetap memakai pupu
kimia atau anorganik ini yaitu alasannya kondisi perekonomian yang akhir-akhir
ini cukup memprihatinkan. Para petani merasa berat jikalau harus membeli pupuk
organik yang tidak bersubsidi. Sebagaimana kita ketahui bahwa pupuk kimia ini
rata-rata sudah bersubsidi, jadi harganya sanggup dibilang murah, nah inilah
salah satu alasannya kenapa para petani lebih menentukan pupuk kimia dari pada
pupuk organik.
2. Turun
temurun
Bukan hanya alasannya kondisi ekonomi saja yang menciptakan
para petani tetap menentukan pupuk kimia dari pada pupuk organik, tetapi
alasannya sudah turun temurun. Karena semenjak dari dulu mereka mengenal pupuk
kimia ini dan menjadi salah satu pupuk andalan mereka.
3.
Kurangnya pemahaman
Alasan lain kenapa para petani tetap mau memakai pupuk kimia
yaitu alasannya kurangnya pemahaman dan ilmu pengetahuan akan dampak jelek dari
pupuk kimia. Jika mereka diberikan sedikit wawasan dan pemahaman akan hal itu,
maka sudah niscaya mereka akan mengurangai penggunaan pupuk kimia pada tanaman.
4. Dapat
meningkatkan produksi pertanian/perkebunan
Nah inilah yang menjadi alasan terkuat kenapa para petani
tetap kokoh pendirian nya untuk tetap memakai pupuk kimia sebagai pupuk andalan
mereka yaitu dengan memakai pupuk kimia maka hasil produksi dan panen pertanian
dan perkebunan yang mereka budidayakan menjadi meningkat. Ya memang saya akui
bahwa pupuk kimia sanggup secara eksklusif menciptakan hasil produksi tumbuhan
meningkat, tetapi kembali lagi kita bicara dilema dampak dan pengaruh buruknya
untuk kedepannya. Jika kita ingin melaksanakan budidaya pertania dalam jangka
waktu yang panjang, maka sebaiknya kurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih
pada penggunaan pupuk organik.
5. dapat dirasakan langsung efeknya
Inilah kenapa petani lebih memilih pupuk anorrganik
ketimbang pupuk organic karena pupuk anorganik setelah pengaplikasianya dapat
dirasakan langsung sedangkan untuk pupuk organic membutuhkan waktu yang relative
lama.
6. mudah dicari
Ya benar pupuk
anorganik lebih mudah dicari ketimbang pupuk organic sebab pupuk organic harus
membuatnya terlebih dahulu
2.3 Bagaimana cara mengatasi penggunakan pupuk kimia yang
berlebihan?
1.Menggunakan pupuk alami.
Ada banya macam pupuk alami atau pupuk organic yang
bisa kita bikin sendiri diantaranya
·
Pupuk hijau
·
Pupuk kandang
·
Pupuk kompos
·
Agen hayati
·
dll
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan ke petani agar tidak
menggunakan penggunaan bahan-bahan kimia secara berlebihan karena dapat
menyabab kan pencemaran dan matinya mikroorganisme yang terdapat di tanah.
3. sosialisasi
Melakukan sosialisasi ke kelompok tani akan
bahayanya penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan serta mengadakan pelatiha
pembuatan pupuk organic.
Daftar
Pustaka
kusumarizale.blogspot.com/
Teknik Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
sekelompok sel atau jaringan yang
ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian
tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali
dan dapat digunakan untuk mempercepat produktivitas petani.
Pemberantasan hama melalui predator alami
adalah pemanfaatan makhluk hidup untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman.Pengendalian
hama biologis amat bergantung kepada konsep yang ada di dalam ekologi,
yaitu memanfaatkan musuh alami hama di alam. Selain itu, peran manusia
sebagai pengelola lahan dalam pengendalian hama juga penting.
refrensi