Kamis, 20 September 2018

Anorganic???? Stop la Save Our children Organic!!!!


ruang lingkup biologi tentang pupuk kimia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dan jugamanusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam tersebut yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah, kemrosotan ini tidak lain dan tidak bukan merupakan ulah manusia seperti penggunaaan pupuk kimia yang sudah diluar kewajaran.

1.2       Rumusan masalah
1.2.1Bagaimana dampak dari pemakaian pupuk kimia/anorganik secara terus menerus?
1.2.2 Mengapa petani masih memakai pupuk kimia?
1.2.3 Bagaimana cara mengatasi penggunakan pupuk kimia yang berlebihan?

1.3 Tujuan Pengamatan
setelah kita mengamati masalah yang dialami di sekitar kita, salah satunya pengguanaan pupuk kimia yang berlebihan oleh beberapa petani kita dapat mengetahui dampak alas an dan cara mengatasi penggunakan pupuk kimia yang secara garis besar merugikan lingkungan abiotic kususnya tanah.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Bagaimana dampak dari pemakaian pupuk kimia/anorganik secara terus menerus?
Pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100% pupuk kimia. Selalu akan ada residua atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini, bila terkena air akan mengikat tanah seperti lem/semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (alias tidak gembur lagi), dan keras.
Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Beberapa binatang yang menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu hidup di kawasan tersebut dan kehilangan unsur alamiahnya. Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa menyediakan makanan secara mandiri lagi, dan akhirnya menjadi sangat tergantung pada pupuk tambahan, khususnya pupuk kimia.

2.2 Mengapa petani masih memakai pupuk kimia?
1. Kondisi ekonomi
Salah satu alasan kenapa para petani tetap memakai pupu kimia atau anorganik ini yaitu alasannya kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini cukup memprihatinkan. Para petani merasa berat jikalau harus membeli pupuk organik yang tidak bersubsidi. Sebagaimana kita ketahui bahwa pupuk kimia ini rata-rata sudah bersubsidi, jadi harganya sanggup dibilang murah, nah inilah salah satu alasannya kenapa para petani lebih menentukan pupuk kimia dari pada pupuk organik.

2. Turun temurun
Bukan hanya alasannya kondisi ekonomi saja yang menciptakan para petani tetap menentukan pupuk kimia dari pada pupuk organik, tetapi alasannya sudah turun temurun. Karena semenjak dari dulu mereka mengenal pupuk kimia ini dan menjadi salah satu pupuk andalan mereka.

3. Kurangnya pemahaman
Alasan lain kenapa para petani tetap mau memakai pupuk kimia yaitu alasannya kurangnya pemahaman dan ilmu pengetahuan akan dampak jelek dari pupuk kimia. Jika mereka diberikan sedikit wawasan dan pemahaman akan hal itu, maka sudah niscaya mereka akan mengurangai penggunaan pupuk kimia pada tanaman.

4. Dapat meningkatkan produksi pertanian/perkebunan
Nah inilah yang menjadi alasan terkuat kenapa para petani tetap kokoh pendirian nya untuk tetap memakai pupuk kimia sebagai pupuk andalan mereka yaitu dengan memakai pupuk kimia maka hasil produksi dan panen pertanian dan perkebunan yang mereka budidayakan menjadi meningkat. Ya memang saya akui bahwa pupuk kimia sanggup secara eksklusif menciptakan hasil produksi tumbuhan meningkat, tetapi kembali lagi kita bicara dilema dampak dan pengaruh buruknya untuk kedepannya. Jika kita ingin melaksanakan budidaya pertania dalam jangka waktu yang panjang, maka sebaiknya kurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih pada penggunaan pupuk organik.

5. dapat dirasakan langsung efeknya
Inilah kenapa petani lebih memilih pupuk anorrganik ketimbang pupuk organic karena pupuk anorganik setelah pengaplikasianya dapat dirasakan langsung sedangkan untuk pupuk organic membutuhkan waktu yang relative lama.

6. mudah dicari
Ya benar pupuk anorganik lebih mudah dicari ketimbang pupuk organic sebab pupuk organic harus membuatnya terlebih dahulu
2.3 Bagaimana cara mengatasi penggunakan pupuk kimia yang berlebihan?
1.Menggunakan pupuk alami.
Ada banya macam pupuk alami atau pupuk organic yang bisa kita bikin sendiri diantaranya
·         Pupuk hijau
·         Pupuk kandang
·         Pupuk kompos
·         Agen hayati
·         dll
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan ke petani agar tidak menggunakan penggunaan bahan-bahan kimia secara berlebihan karena dapat menyabab kan pencemaran dan matinya mikroorganisme yang terdapat di tanah.
3. sosialisasi
Melakukan sosialisasi ke kelompok tani akan bahayanya penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan serta mengadakan pelatiha pembuatan pupuk organic.

Daftar Pustaka
kusumarizale.blogspot.com/















Teknik Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali dan dapat digunakan untuk mempercepat produktivitas petani.

Pemberantasan hama melalui predator alami

adalah pemanfaatan makhluk hidup untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.Pengendalian hama biologis amat bergantung kepada konsep yang ada di dalam ekologi, yaitu memanfaatkan musuh alami hama di alam. Selain itu, peran manusia sebagai pengelola lahan dalam pengendalian hama juga penting.
refrensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan



manfaat ilmu biologi di bidang pertanian

apa sih manfaat ilmu biologi di bidang pertanian???

jawaban pendek ;
Manfaat ilmu Biologi dalam bidang pertanian:

1. Menciptakan varietas pertanian unggul melalui seleksi dan hibridisasi

2. Memperbanyak tanaman melalui perkembangbiakan vegetatif

3. Memberantas hama dengan cara biologi

4. Pengolahan hasil pertanian menjadi produk akhir

5.  Pencegahan dampak lingkungan yang merugikan pertanian

6. Menemukan tanaman potensial baru

Jawaban panjang:

Ilmu Biologi memiliki peranan penting dalam pertanian, misalnya dalam:

1.  Menciptakan varietas pertanian unggul melalui seleksi dan hibridisasi

Biologi berusaha meningkatkan produktivitas pertanian dengan menghasilkan varietas tanaman yang unggul. Misalnya dengan menghasilkan varietas padi yang memiliki masa tanam singkat dan tahan kering.

Penelitian ini dilakukan dengan hibridisasi (penyilangan) dan seleksi (pemilihan) terhadap varietas yang sebelumnya ada.

2. Memperbanyak tanaman melalui perkembangbiakan vegetatif

Perkembangbiakan alami tanaman dapat memakan waktu lama dan menghasilkan buah atau tanaman anakan yang beragam. Dengan menggunakan perkembangbiakan vegetatif seperti kultur jaringan, stolon, rhizoma dan pencangkokan, dapat dihasilkan tanaman anakan yang memiliki sifat seragam dan dalam waktu lebih cepat.

3. Memberantas hama dengan cara biologi

Dengan mempelajari rantai makanan dapat dilakukan pemberantasan hama secara alami. Misalnya untuk mengurangi serangan hama wereng di tanaman padi, digunakan burung yang merupakan predator (pemangsa) alami wereng.

4. Pengolahan hasil pertanian menjadi produk akhir

Hasil pertanian mentah dapat diolah sehingga menghasilkan hasil lebih lanjut yang nerkualitas dan lebih berharga. Misalnya adalah dengan fermentasi, sperri fermentasi ubi ketela menjadi tape. Contoh lain adalah pengasinan dan pembuatan manisan buah.

5.  Pencegahan dampak lingkungan yang merugikan pertanian

Dampak kerusakan lingkungan akibat pertanian ekstensif (dalam ukuran besar) dapat dihindari dengan penerapan ilmu biologi. Misalnya, menghindari degradasi tanah dengan melakukan penanaman bergantian (rotasi tanaman) dengan menanam tanaman yang mengikat nitrogen ke tanah, seperti kacang-kacangan.

6. Menemukan tanaman potensial baru

Banyak jenis tanaman di alam yang memiliki potensi sebagai sumber makanan dan obat-obatan. Dengan ilmu biologi kita bisa menemukan kandungan tanaman ini dan cara untuk membudidayakannya

INI ALASAN KENAPA PARA PETANI MASIH MEMILIH PUPUK KIMIA KETIMBANG PUPUK ORGANIK

Mengapa Para Petani Memilih Pupuk Kimia?



Mengapa Penggunaan pupuk kimia oleh petani dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas hasil pertanian maupun perkebunan sudah tidak absurd terdengar ditelinga kita. Karena pada setiap kegiatan pemupukan tanaman, rata-rata para petani akan memakai pupuk kimia atau pupuk anorganik. Padahal jikalau kita cermati dan perhatikan dengan baik, bahwa memupuk tumbuhan memakai pupuk kimia justru sanggup merusak residu dan kesuburan tanah. Jika penggunaan pupuk kimia ini terus berlanjut tanpa ada pengurangan, maka sanggup dipasikan lama-kelamaan kondisi tanah akan menjadi tandus, keras, dan tidak sanggup dipakai untuk budidaya tumbuhan lagi.

Kalau kita biacara dampak jelek penggunaan pupuk kimia ini cukup banyak, sebagai mana sudah admin posting sebelumnya. Bagi anda yang belum tahu apa saja dampak jelek penggunaan pupuk kimia pada tanaman, 
 KURANGI PUPUK KIMIA GANTI PUPUK ORGANIK.SAVE OUR CHILDREN'S
Jika sudah mengetahui apa saja dampak jelek penggunaan pupuk kimia pada tanaman, lantas apa tolong-menolong yang menjadi alsan para petani tetap memakai pupuk kimia sebagai pupuk andalan mereka? Berikut ini  akan membagikan sedikit info perihal alasan para petani menentukan pupuk kimia. Berdasarkan penuturan beberapa petani yang telah kami wawancarai, sanggup disimpulkan bahwa alasan mereka tetap menentukan memakai pupuk kimia dalam pertanian dan perkebunan yaitu sebagai berikut.

Mengapa Penggunaan pupuk kimia oleh petani dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas has Mengapa Para Petani Memilih Pupuk Kimia?

Beberapa Alasan Para Petani Memilih Pupuk Kimia

1. Kondisi ekonomi

Salah satu alasan kenapa para petani tetap memakai pupu kimia atau anorganik ini yaitu alasannya kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini cukup memprihatinkan. Para petani merasa berat jikalau harus membeli pupuk organik yang tidak bersubsidi. Sebagaimana kita ketahui bahwa pupuk kimia ini rata-rata sudah bersubsidi, jadi harganya sanggup dibilang murah, nah inilah salah satu alasannya kenapa para petani lebih menentukan pupuk kimia dari pada pupuk organik.


2. Turun temurun

Bukan hanya alasannya kondisi ekonomi saja yang menciptakan para petani tetap menentukan pupuk kimia dari pada pupuk organik, tetapi alasannya sudah turun temurun. Karena semenjak dari dulu mereka mengenal pupuk kimia ini dan menjadi salah satu pupuk andalan mereka.


3. Kurangnya pemahaman

Alasan lain kenapa para petani tetap mau memakai pupuk kimia yaitu alasannya kurangnya pemahaman dan ilmu pengetahuan akan dampak jelek dari pupuk kimia. Jika mereka diberikan sedikit wawasan dan pemahaman akan hal itu, maka sudah niscaya mereka akan mengurangai penggunaan pupuk kimia pada tanaman.


4. Dapat meningkatkan produksi pertanian/perkebunan

Nah inilah yang menjadi alasan terkuat kenapa para petani tetap kokoh pendirian nya untuk tetap memakai pupuk kimia sebagai pupuk andalan mereka yaitu dengan memakai pupuk kimia maka hasil produksi dan panen pertanian dan perkebunan yang mereka budidayakan menjadi meningkat. Ya memang saya akui bahwa pupuk kimia sanggup secara eksklusif menciptakan hasil produksi tumbuhan meningkat, tetapi kembali lagi kita bicara dilema dampak dan pengaruh buruknya untuk kedepannya. Jika kita ingin melaksanakan budidaya pertania dalam jangka waktu yang panjang, maka sebaiknya kurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih pada penggunaan pupuk organik.

Itulah beberapa Alasan Para Petani Memilih Pupuk Kimia, mudah-mudahan info ini sanggup memperlihatkan pemahaman dan wawasan kepada anda semua.

KURANGI PENGGUNAAN PUPUK KIMIA UNTUK WARISAN ANAK CUCU KITA

Mengurangi Ketergantungan Pupuk

Bagaikan “ayam mati di dalam lumbung padi”. Barangkali itulah yang tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat petani kita saat ini. Tanah kita dikenal subur gemah ripah loh jinawi. Bahkan menurut Koes Plus, tangkatpun hanya dengan ditancapkan bisa tumbuh subur. Dan kenyataanaannya memang demikian, ada singkong, bambu, jarak dan lain-lain. Hanya dengan di tancapkan (distek) dapat tumbuh dengan baik. Tetapi kehidupan petani kita saat ini sangat merana. Ironis!
Belum lama merasakan nikmatnya harga gabah yang cukup baik. Sekarang petani dihadapkan dengan masalah, mahalnya harga pupuk pertanian. Selain mahal, pupuk juga sering menghilang pada saat dibutuhkan. Konon “katanya “ para produsen pupuk lebih suka mengekspor pupuk, karena harga “pasaran” lebih tinggi dari pada harga di dalam negeri (subsidi).
Untuk mengatasi ini sebetulnya pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan. Diantaranyta kebijakan subsidi pupuk, yaitu dengan memberikan subsidi hara pupuk kepada para petani. Pupuk urea yang harganya pasarannya Rp. 6.000/kg diluar negeri, disubsidi dengan harga Rp. 1.500. Sayangnya kebijakan ini sering kurang mengena sasaran. Pada saat dibutuhkan petani, pupuk sering menghilang, sehingga harganya melonjak tajam. Kebijakan ini sudah bagus, hanya pengawasannya yang perlu diperketat.
Sebenarnya pokok permasalahannya terletak pada “kekurang mandirian” petani dalam menyediakan sarana produksi pertanian. Sudah lama petani kita diintimidasi dengan penggunaan pupuk pemerintah (juga dengan sarana produksi yang lain seperti alat bajak dan bibit). Petani sangat tergantung pada pupuk makro yang diproduksi pemerintah seperti Urea, SP36 dan KCl). Sehingga sekarang petani tidak tidak tahu lagi bagaimana cara membuat pupuk dengan bahan yang disediakan oleh alam.
Unsur Hara Nitrogen (N)
Unsur hara Nitrogen (N) sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Untuk tanaman padi N masih dianggap sebagi starter hidup yang paling baik bagi tanaman. Selama ini unsur N diperoleh dari Urea yang diproduksi oleh beberapa BUMN, seperti PT. Pupuk Sriwijaya, Petrokimia Gresik, Bontang dan beberap produsen lain. Ketergantungan petani (khususnya petani padi) terhadap urea, sekarang ini sangat tinggi. Sayangnya ketergantungan menjadi lebih tinggi lagi karena dosis untuk tanaman menjadi lebih tinggi.
Beberapa penyebab semakin tingginya dosis pupuk antara lain :
  1. Daya sangga tanah yang semakin melemah, akibat pemakaian pupuk kimia yang terus menerus tanpa memperhatikan kelestarian lahan.
  2. Matinya beberapa unsur mikroba dan jasad renik di dalam tanah, akibat pemakaian pupuk kima secara berlebih dan pestisida .
  3. Kekurang pahaman petani mengenai pengetahuan akan kelestarian lahan menyebabkan penanganan yang salah terhadap turunnya produktivitas tanaman.
Ada beberapa alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk makro tersebut, diantaranya adalah :
1. Menggunakan mikroba tanah. Ada beberapa mikroba yang dapat membantu menyuplai N, diantaranya adalah bakteri Rhizobium. Bakteri Rhizobim adalah bakteri yang dapat menyerap N dari udara, kemudian didistribusikan ke akar tanaman. Untuk dapat hidup bakteri ini harus bersimbiosis dengan tanaman. Cara pemberiannya adalah pada saat tanaman mulai tumbuh akar (pada pesemaian), dan harus kontak langsung dengan akar muda tanaman. Pemberian bakteri Rhizobium mampu mengurangi penggunaan pupuk urea hingga 30%. Beberapa instansi yang sudah mengembangakan bakteri Rhizobium diantaranya Balai Penelitaian Bioteknologi Perkebunan, Balitro, PAU-IPB, Puspitek Serpong dan beberapa instansi lainnya.
2. Selain unsur N, ada juga bakteri yang dapat mengubah unsur Phosphor tidak tersedia menjadi tersedia, yaitu Azotobacter dan Mychorizae.Sebagaimana Rhozobium, bakteri ini juga haru terkontak dengan akar muda tanaman. Bakteri ini mampu mengatasi keterdiaan N, sehingga dapat mengurangi pengakaian pupuk Phosphat hingga 50%.
3. Menggunakan zeolit, zeolit adalah bahan tambang yang memiliki karakteristik yang unik. Porositasnya tinggi, sehingga mampu menyimpan air dan unsur-unsur organik dan anorganik lain. Beberapa kandungan unsurnya mudah lepas dan ditukar dengan unsur lain, sehingga zeolit dapat digunakan sebagai pelepas lambat pupuk (slow release). Selain itu zeolit mampu memperbaiki struktur tanah, menjadi lebih gembur. Pengalaman penulis, pemberian zeolit mampu meningkatkan produksi hingga 30%. Selain itu zeolit juga mampu meningkatkan rendemen gabah hingga 10%. Zeolit ini dapat diperoleh pabrik penggilingan batu yang banyak terdapat di padalarang, Tasik, Bogor, Sukabumi, Pandeglang dan Serang. Namun karena banyaknya produsen zeolit, kita harus hati-hati dalam memilih zeolit. Beberapa produsen bahkan memalsukan produk zeolit, padahal yang diolah bukan zeolit.
4. Menggunakan tanaman air Algae/. Alga adalah tanaman air yang kaya akan unsur N. Pada masa lalu algae ini banyak dijumpai disawah yang tergenang air. Namun tanaman ini semakin lama semakin hilang, karena dianggap mengganggu tanaman.
5. Selama ini pupuk alternatif inilah yang dikenal petani, yaitu kompos tanaman. Namun penggunaan kompos ini harus dalam jumlah besar, harganyapun juga mahal. Namun bila petani bisa membuat sendiri, maka soal biaya dapat ditekan.
Nah, bila unsur-unsur tersebut digabungkan, maka akan menghemat pupuk hingga 50%- 75%. Inilah yang menjadi PR kita semua, bagaimana cara mensosialisasikan dan memasyarakatkan penggunaan pupuk alternatif tersebut kepada petani, sehingga petani dapat melepaskan diri dari ketergantungan terhadap urea dan pupuk makro lainnya.

Anorganic???? Stop la Save Our children Organic!!!!

ruang lingkup biologi tentang pupuk kimia BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup adalah kesatuan...